Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Apa Kabar. (titik)

Ini kali kedua tanya itu berkabar  Tanya yang tak pada pemilik kabar Di hantarkan kabar itu Tapi tak mungkin ada jawab yang terucap Apa kabar di akhiri tanda titik Tanya yang tak harus menemui jawaban Tanda titik yang menjelaskan bahwa semua sudah berakhir sejak lama Hingga kabar bukan suatu pertanyaan lagi NB: Terima kasih  telah bertanya tentang kabarku. Aku baik-baik saja selama kita tak berkabar bahkan tak saling sapa. Sudahku jawab tanyamu bahkan setiap harinya di malam yang gelap. Aku juga ingin bertanya balik tentang "apa kabarmu?". Tapi rasanya tidak untuk saat ini. Cukup doa yang di lambungkan setinggi mungkin agar tanya bertemu jawab. Rindu menemui temu. Dan aku, kamu, atau kita bisa dengan lisan menjawab kabar. Bukan seperti ini lagi, yang hanya mampu menjawab dengan tulisan. 

Pulang

Siang ini aku menangis histeris. Bukan karena lelaki atau di tinggal nikah. Bukan. Aku diam sejenak dalam isak tangis. Berpikir, baru saja kemarin pagi kita bertemu, tinggal serumah, dan mencium tanganmu. Tapi siang ini, rasanya sepi. Tidak ada lagi panggilan sayang di waktu pagi, makan siang di meja makan, dan menonton bersama di malam hari. Keadaan berubah 360 derajat. Dan aku hanya termenung. Liburan adalah hal yang menyenangkan. Apalagi libur kuliah, sesuatu yang sangat menyenangkan. Aku bisa pulang kampung dan bertemu keluarga. Karena berhubung kampung halamanku di NTT dan sekarang kuliah di NTB, jadi aku hanya bisa pulang kampung saat libur panjang tiba. Dalam setahun aku bisa dua kali pulang kampung bertemu keluarga.  Saat tiba di Labuan Bajo (kampung halamanku yang keindahannya terdengar sampai ke luar negeri) ada pelukan hangat yang menyambut, seperti ungkapan rindu yang dalam. Hari demi hari berlalu dan aku sibuk dengan rutinitas rumah tangga, mulai dari mengepel, me...